MAKASSAR, —- Perubahan gaya hidup masyarakat dipengaruhi sekaligus mempengaruhi pola konsumsi. Masyarakat Indonesia, khususnya kelas menengah, tengah mengalami perubahan luar biasa.
Cara-cara konvensional dalam segala bentuknya mengalami perubahan luar biasa. Fesyen, transportasi, tata rambut, sampai pada makan dan minum memperlihatkan perubahan ke arah gaya milenial. “Kita tidak tahu persis apa dan bagaiman gaya milenial itu,” kata Ilham B selaku penggagas Milenial Berbagi Sulsel.
Karena masih dalam proses, perubahan itu belum jelas benar apakah menuju ke suatu pola tertentu atau tidak.
Menurut Ilham B yang juga diketahui sebagai pengusaha muda yang kini menyentuh kanca Nasional pun menjabarkan akan ciri yang paling tampak, masyarakat kita tengah memasuki era digitalisasi.
“Gaya hidup milenial adalah gaya hidup serba digital. Segala macam hubungan atau komunikasi tidak lagi terlalu butuh gerak fisik kecuali dua ibu jari tangan. Karena itu generasi milenial disebut orang sebagai ”generasi ibu jari”,” tambah Ilham B.
Hanya dengan menggerakkan ibu jari pada tuts gawai, segala kebutuhan akan datang. Butuh alat transportasi, dengan menggerakan dua ibu jari di atas angka-angka pada HP, baik melalui aplikasi tertentu maupun tidak, dalam waktu singkat datanglah mobil atau motor yang siap antar. Butuh makanan, minuman, palaian, tiket kereta api, pesawat terbang, kapal laut, tinggal klik, semuanya akan datang dengan pengantar yang berperilaku robotik.
Sesuai dengan kelas sosial Tambah Ilham B yang mendominasi angkatan milenial, para pelaku perubahan gaya hidup itu ialah kaum menengah ke atas.
Mereka merupakan generasi yang tengah bermanja-manja dengan segala sesuatu yang serba global.
Masyarakat kelas sosial yang berada di bawah kelas menengah, mencoba dengan segala kemampuannya, masuk pula ke era milenial tersebut.
“Cara berpakaian, tata rambut, gesture, genre musik, pola dan jenis makanan, bergaya westernis, setidaknya epigon Barat, setara Korea, Hongkong, atau Bangkok. Proses jual beli dalam bentuk e-dagang, warung daring, atau dagang online, sudah menjadi pilihan kebanyakan pelaku usaha dan konsumen,”jelasnya.
Gaya hidup seperti itu berdampak luas pada perdagangan. Hanya makanan, pakaian, bahkan pertunjukan, yang memfasilitasi gaya hidup baru itulah yang laku. Tidak terlalu mengagetkan ketika barang impor semakin merajai pasar.

Ilham B yang juga dikenali dengan pengusaha yang menyentuh kanca Nasional tersebut juga acap kali melakukan blusukan ke pasar – pasar untuk mengetahui kondisi bahan pokok demi mendongkrak usahanya.
Yakni Cakalang Mama merupakan merek oleh-oleh Makassar buatan Ilham, warga Makassar sejak 2018 lalu. Usaha ini sempat terhantam badai pandemi, tapi kini mulai bangkit kembali.
Cakalang Mama menjual olahan cakalang dengan bumbu rempah melimpah tanpa bahan pengawet. Cita rasa kuahnya pedas dan gurih. Dijamin nagih !!!
Comment